Hantui raga yang terasingkan tanpa lentera
Setelah langit biru ku poles kegelapan
Bagai ombak terhempas batu hitam
Aku laksana kerikil batu jalanan
Hanya sebagai penghalang
Dan tak layak untuk tetap mematung
Berdiri diantara beribu pembatas
Dan kutau,pantas hanyalah angan
Lalu salahkah?
Berkata laksana udara yang tak jelas namun terasa
Saat dirimulah yang ku bingkai dihati
Saat sepi adalah teman sejati
Hingga pucuk daun mengering dan bunga berguguran
Tiada yang indah menghias sanubari
Selain akhirnya kita saling mencintai
Dan putuskan untuk saling membuka hati
Tentang Kita dan Akhir – oleh Mosdalifah
Sepudi, Sumenep
fb: Mosdalifah Lifah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar