Nnaa Tinna

Read more: http://ariefbudiyantoo.blogspot.com/2013/02/cara-membuat-tulisan-berjalan-mengikuti.html#ixzz3oJhc3xyZ

Rabu, 23 September 2015

Pagi Telaga Waktu

Pagi Telaga Waktu
Oleh J. Maheswara



Tak ku sangka kembali menuruni bukit kerinduan tanpa sebab akibatpun hanyalah menjadi kehampaan sumur tua atau tulang mengertak pelan bersiap memukuli nasib memikul pedih pagi telaga waktu airmu masih setenang surga lumpurmu masih sehitam dunia rumputmu masih sehijau zamrud tua pagi deretan kata terlempar tanpa arti begitu saja entah kebijaksanaan telah hilang muka kejujuran tak lagi ada hanya penyair resah menanggung wajah gelisah menghias setiap kata setiap pagi mengutuk mimpi setiap hari mungkin kini telah tiba pada akhir waktu dunia pagi bersiap pergi hilang dijemput Tuhan suara jerit kehampaan yang terlena sajak kemarin tak lagi berarti sebab Dia murka telaga waktu yang perlahan mengering mengakhiri penderitaan pagi telaga waktu hanya jeritan penyesalan yang kini tersisa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar